Pemeriksaan Kesehatan Mata Peserta Didik MAN Kendal

Kendal, mankendal.sch.id – Kesehatan mata merupakan aset atau investasi berharga yang patut kita jaga sejak sekarang hingga nanti.

Berkembangnya teknologi secara pesat dan cepat tak urung memaksa kita untuk terus mengikuti arusnya. Penggunaan alat digital misalnya, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi kalangan manusia modern. Ia benar-benar telah menjadi partner yang seakan akan tak boleh lepas dari genggaman.

Sayangnya, semua aktivitas ini membuat mata kita terjerembab untuk melototin layar ponsel. Banyak kita jumpai orang membuka android sambil jalan, berkendara, bahkan parahnya lagi sambil tiduran. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka mengalami gangguan penglihatan, seperti rabun dekat (Hyperopia), Rabun Jauh (Miopi), Silinder (Astigmatisma) dan lain-lain. Bahkan di usia mereka yang masih belia pun, termasuk para pelajar, banyak yang terganggu kesehatan matanya.

Yayasan Sight Buddies yang bekerja di bidang kesehatan mata anak, akhirnya menggandeng Kantor Kemenag Wilayah Jawa Tengah, terjun ke berbagai penjuru madrasah di Jawa Tengah untuk menyembuhkan para siswa madrasah yang mengalami gangguan mata. MAN Kendal pun termasuk salah satu sasaran yang dituju.

Tujuan mulia ini disambut baik oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal. Melalui rekomendasi Kemenag Kendal, MAN Kendal berkesempatan mendapatkan pelayanan kesehatan mata secara cuma-cuma dari Sight Buddies. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula pada Selasa (30/08/2022) lalu ditujukan untuk para peserta didik maupun bapak/ibu guru.

Rehan, siswa kelas XII IPS 3, mengaku sangat senang dengan adanya pemeriksaan ini. Ia mengatakan bahwa pemeriksaan hingga pembelian kacamata merupakan barang mahal. 

“Selain meramaikan kegiatan di MAN Kendal ini, kami sangat merasa terbantu. Karena melalui kegiatan ini kami bisa mendapatkan subsidi kacamata yang harganya cukup murah, dibandingkan di toko,” akunya.

Sebagai anggota OSIS, Rehan menjelaskan awal mula pendataan siswa-siswi yang mengalami gangguan kesehatan mata di tiap-tiap kelas.

“Awalnya anggota Palang Merah Remaja (PMR) mendatangi kelas untuk memeriksa anak yang benar-benar mengalami gangguan penglihatan, kemudian mereka kami data. Dari hasil pendataan ini menjadi dasar bagi yayasan untuk menjalankan pemeriksaan,” imbuhnya.

Turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut para guru dan pegawai MAN Kendal. Mereka tampak antusias walau harus antri untuk mengecek kesehatan matanya.

“Lumayanlah, daripada jauh jauh ke optik, di sini sudah tersedia fasilitasnya, bagus-bagus, dapat subsidi lagi,” seloroh Pak Rahmat yang ikut memesan frame dan lensanya. (Ivn/Eyang)