Setelah menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadan, kurang sempura rasanya apabila tidak melakukan silaturahmi dengan saling bermaafan, sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara Keluarga Besar Madrasah Aliyah Negeri Kendal.
Maka seperti tahun-tahun sebelumnya, MAN Kendal selalu menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai agenda rutin tahunan. Acara yang mengusung tema “Merajut Kebersamaan dengan IPTEK dan IMTAQ dalam rangka Meningkatkan Prestasi dan Keunggulan MAN Kendal” diselenggarakan secara hidmat pada Rabu, 12 Juni 2019, bertepatan dengan tanggal 8 Syawal 1440 H.
Acara yang digelar di awal masuk sekolah usai libur Ramadan dan Idul Fitri ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung di halaman MAN Kendal, diikuti seluruh siswa-siswi kelas X dan XI bersama dewan guru dan karyawan MAN Kendal.
Bertindak sebagai pimpinan apel adalah Kepala MAN Kendal Drs. H. Muh Asnawi, M.Ag. Dalam kata sambutannya, Asnawi menyampaikan ikrar permohonan maaf dan saling memaafkan di hadapan peserta apel. Lebih lanjut beliau menguraikan makna Kupat/Ketupat yang menjadi simbol dan lambang Idul Fitri di Indonesia.
“Kupat maknanya Laku Papat. Empat tingkah laku ini harus dan wajib kita lakukan dalam hidup ini, lebih-lebih dalam nuansa bulan yang suci dan fitri ini. Kalian sebagai siswa siswi yang bermartabat juga harus bisa memahami dan melakukan apa yang terkandung dalam filosofi kupat itu, yakni Lebar, Lebur, Luber, dan Labur. Jika keempat tingkah laku itu sudah membekas, insya Allah kalian akan menjadi orang yang benar-benar bermartabat di sisi Allah
SWT,” tegas Asnawi.
Kata lebar menurut Muh Asnawi berarti selesai, rampung, tamat dalam menjalankan ibadah puasa. Sementara lebur artinya kita harus bersedia saling memaafkan. Luber mengandung makna gemar berderma dan melipatgandakan kebaikan, dan labur bermakna menghias diri dengan akhlak mulia dan terpuji.
Acara apel pagi di halaman madrasah diakhiri mushafahah atau bersalam-salaman oleh siswa siswi kepada dewan guru dan karyawan MAN Kendal.
Sementara itu sesi atau tahap kedua kegiatan Halal bi Halal mengambil tempat di Aula MAN Kendal. Dihadiri oleh segenap Keluarga Besar MAN Kendal, termasuk yang sudah purna tugas, tokoh agama, tokoh masyarakat, komite, dan undangan lainnya.
“Saya terharu bisa bertemu teman-teman lama di sini. Bisa kembali mengenang masamasa yang telah lalu,” aku Bu Masruchah, mantan bendahara TU sambil berkaca-kaca. Kegiatan Halal bi Halal sesi kedua ini memang tidak selalu menetap tempatnya. Tahun ini sengaja memilih Aula sebagai tempat bersilaturahim.
“Rasanya lebih afdhal di rumah sendiri daripada di luar. Selain menghemat anggaran, juga menjadi media bernostalgia bagi mereka yang sudah purna. Apalagi MAN Kendal saat ini sedang giat-giatnya membangun, secara langsung maupun tidak langsung bisa menjadi bagian promosi,” kelakar ketua panitia Drs. H. Sukiryadi.
Acara Halal bi Halal dimeriahkan oleh Organ Tunggal Fadli Zon dengan mengusung MC kondang Sulistyo Wibowo. Sambil mendengarkan lantunan lagu lagu koleksi Bang Rhoma dan Kasidah menjadikan suasana Aula bertambah syahdu.
Sekitar pukul 09.15 kegiatan Halal bi Halal dibuka oleh Karyatiningsih sebagai pembawa acara. Selanjutnya acara diisi dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Risma Alfiyanti, siswa kelas XI Agama. Kemudian acara sambutan-sambutan yang diawali oleh Ketua Panitia Drs H. Sukiryadi, Kepala MAN Kendal Drs.H.Muh Asnawi, M.Ag., dan Ketua Komite Drs.H.Cahyanto, MM.
Sebelum acara mushafahah, kegiatan Halal bi Halal diisi mauidhah khasanah oleh KH.Yusuf Jupri, M.Pd. dari Kabupaten Kendal. Dalam tausiahnya Yusuf mengajak hadirin untuk berkenan saling memaafkan walaupun terasa sulit dan sakit.
“Jangan pernah menyimpan dendam di antara kita. Sungguhpun terasa sakit dan menyesakkan dada, akan lebih baik ketika kita sudi menerima maaf dan memaafkan orang lain.
Jika sudah demikian maka derajat taqwa layak kita sandang, ”tegas Yusuf mantap. Kegiatan Halal bi Halal diakhiri dengan mushafahah dan ramah tamah (fik2019).